Kamis, 28 Mei 2009

CERITA DARIKU

Cerita Dariku, Arimba Sawala

Oleh : Taat Firmansyah



Kutinggal rasa itu
Dekap ayah bunda
Berlari kejar mentari
Genggam tugas mulia

Saat kumerenung
Apa yang kulakukan ini
Tersenyum dalam kesedihan
Tahan nafsu demi ilmu

Kehidupan di balik gerbang asrama



Mengukir prestasi lewat Gaharu, itulah yang saat ini saya lakukan. detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari yang terus kulalui tanpa ada tujuan apapun kecuali belajar, ulangan, IB (Ijin Berlibur). adakah sedikiy saja kebahagiaan untuk tinggal di Gedung ini?

Rabu, 27 Mei 2009

AWAL SEBUAH PERJUANGAN

AWAL SEBUAH PERJUANGAN

Oleh : Taat Firmansyah


Kuasa Allahlah yang membawa Firli remaja berumur lima belas tahun ini ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan. “Firli bukanlah anak yang pintar-pintar amat” , tetapi berkat doa, usaha, dan memang ridho Allahlah ia bisa diterima di SMK Kehutanan. Sebelumnya Firli diterima sebagai calon siswa cadangan, karena ada calon siswa lain yang mengundurkan diri maka Firli dipanggil untuk mencoba menjadi calon siswa SMK Kehutanan.Tempat calon sekolahnya itu merupakan sekolah yang terkenal di kota itu. Sekolahnya terkenal sebagai sekolah yang keras dan disiplin, sehingga untuk menjadi siswa di sekolah itu tidak muda. Tes seleksi calon siswa juga tidak hanya tes akademis tetapi juga tes fisik. Salah satu cara syarat untuk menjadi siswa juga harus siap untuk tinggal di asrama. Perjalanan dari rumah Firli ke sekolah itu membutuhkan waktu sekitar enam sampai tujuh jam.


Betapa kagetnya Firli ketika ayahnya mengabarkan ia dipanggil oleh panitia penerimaan siswa baru SMK Kehutanan Kadipaten. Di saat Firli sedang terkejut, ternyata ada yang lebih mengejutkan lagi. Ayah Firli mengabarkan hal tersebut sore hari, dan besok pagi Firli sudah harus mengikuti pembukaan sekaligus kegiata Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMK itu. Apalagi persyaratan untuk besok juga banyak dan tidak mudah untuk didapat, ditambah dengan ayah yang sedang tidak menyimpan uang banyak. Firli dianjurkan untuk membawa seragam lapangan lengkap dan uang untuk daftar ulang. Ayahnya bingung seragam lapangan seprti apa?. Sekonyong ayah pergi ke kota membeli seragam itu. “Uang menipis bu, bagaimana untuk daftar ulang?” gumam ayah pada ibu. Adzan maghrib berkumandang, ayah belum juga mengambil keputusan bagaimana cara mendapat uang sesingkat itu. Setelah Firli, ayah, ibu, dan nenek serta adiknya sholat. Ibu berbisik pada ayah “ayah, bagaimana kalau ibu nagih utang saja di tetangga?”. “ya” jawab ayah dengan heran, karena ayah tidak tahu ibu pernah meminjamkan uang pada tetangganya. Dengan wajah khawatir, ibu kembali berbisik pada ayah “ayah, tapi uangnya tidak sebanyak yang dibutuhkan”. Ayah berfikir sejenak hingga akhirnya menjawab “ya, kalau gitu ayah ngutang juga ya?”. “nagih utang terus ngutang” ayah masih mencoba melepas kekhawatiran, kalau-kalau tidak cukup uang. Demi anak tercinta, demi kebahagiaannya di masa mendatang, ayah melangkahkan kedua kakinya pergi ke rumah saudara untuk meminjam uang. Saat sampai di rumah saudaranya yang menjadi pengusaha sukses itu, dengan rendah hati ayah berkata “saudarku, anakku dipanggil oleh panitia penerimaan siswa baru SMK Kehutanan untuk belajar di sana. Apa kamu berkenan membantu?. Aku sedang butuh uang untuk membayar daftar ulang anakku”. Dengan ramahnya saudara ayah menjawab “ya, berapa?” ayah menjawab dengan ragu “empat juta”. Tanpa berfikir panjang, saudara ayah bergegas pergi mengambil uang untuk dipinjamkan. Hari semakin malam, itu yang membuat ayah semakin tidak enak meminjam uang, namun demi anaknya ia mau melakukan semua itu.


Ya, hari sudah semakin malam, kehidupan semakin sunyi, lampu-lampu emperan rumah pun sudah mulai padam. Tertinggal satu rumah yang lampunya masih menyala dari depan hingga belakang, itulah rumah Firli yang sedang dalam detik-detik perpisahan. Isap tangis kebahagiaan dan kesedihan terdengar. Doa restu sang ibunda dan nenek tercinta menyertai cucuran air mata suci. Berjuta harapan agar Firli menjadi anak pintar terucap dari mereka. Itulah, suasana perpisahan seorang anak, ibu, nenek dan keluarganya. Raga tak bertenaga, pikiran tak karuan, hati yang tak dapat mengingkari, itulah awal dari sebuah perjuangan. Dengan langkah bagai menendang gajah Firli meninggalkan serambi rumahnya menuju sepeda motor ayah. Tatapan terakhir sang ibunda dan nenek yang penuh keraguan serta lambaian tangan kedua adiknya membuat Firli semakin sulit meninggalkannya. Tetapi demi ilmu Firli harus tetap meninggalkan mereka. Kata “bismillahirrohmanirrohim” yang mengakhirkan pandangan matanya.


Setelah sampai di terminal bus, ayah menitipkan sepeda motor ke penitipan dan mencari bus jurusan Bandung,Tegal. Namun, karena sudah terlalu malam tidak ada bus jurusan itu. Akhirnya Firly dan ayah harus naik bus jurusa lain yang nantinya akan dioper ke bus jurusannya. Lima jam Firli dan ayah dalam bus itu, sampailah di tempat peng-operan. Ternyata tidak ada bus yang ke jurusannya, akhirny harus menunggu di tepi jalan raya yang sudah sepi itu. Du puluh menit telah berlalu, bus/elp yang ditunggu tak kunjung datang. Firli yang duduk terbengong itu dilihat oleh ayah, seraya berkata “anakku, sabarkan hatimu, inilah awal sebuah perjuangan. Jadilah anak yang pintar di sana, doa ayah akan selalu menyertaimu”. Mendengar hal itu, Firli yang tadinya sudah mengantuk tersentuh hatinya. Hampir tak tertahan Firli menahan berontak air mata yang ingin menetes. Tetapi, Firli kuat dan menjawab “ya, ayah”. Keharuan suasana saat itru terpotong oleh bus/elp yang melintas. Sehingga Firli dan ayahnya harus lari menaikinya. Sempat ayah bertanya pada kondektur, ternyata jurusan yang dituju masih jauh. Ayah terlihat sangat letih. Setelah duduk bebeapa saat, ayah langsung tertidur. Firli melihat ayah sembari berkata dalam hati, bertanya pada hati nurani, mengadukan apa yang saat ini sedang dirasakannya “saat kupandang raut wajah ayah, sakit hati ini teras, saat melihat wajah ayah kusam karena letih. Air mata suci kembali banjiri dataran pipi ini. Terimakasih tak kuasa ku ucap dari bibir ini, getaran raga tuk peluk sang ayah tak kuat kulakukan. Rasa salah sempat melintas pikiran. Firli tak ingin melihat ayah sengsara karena Firli, tetapi di sisi lain tanpa ayah Firli tidak bisa apa-apa. Firli berjanji, Firli akan berusaha mewujudkan apa yang ayah cita-citakan. Inilah bukti bakti abdiku pada ayah dan keluarga”. Satu setengah jam Firli dan ayah berada dalam bus/elp tersebut. Setelah turun, mereka masih harus naik satu minibus untuk menuju ke SMK Kehutanan. Hari sudah pagi, sang fajar mulai memperlihatkan keelokkannya, adzan subuh terdengar hingga sanubari. Firli dan ayah pun sholat di minibus yang sedang menunggu penumpang penuh itu. Keraguan muncul saat Firli memikirkan jauhnya tempat untuk menuntut ilmu, namun semua itu sirna saat Firli memikirkan masa depannya.


Jam enam pagi Firli dan ayahnya sampai sampai di SMK Kehutanan. Dengan senyum Firli menatap megahnya SMK Kehutanan itu. Firli dan ayah lalu dibantu SATPAM menuju ke asrama, dan siap-siap mmengikuti upacara pembukaan MOS di sekolah barunya. MOS dimulai hari itu, ayah Firli hanya menunggu sampai sore. Di tengah kesibukannya, Firli memasuki kamar dan melihat buku tergeletak di atas meja dan berisi tulisan “ayah pulang, kamu hati-hati”. Kagetnya Firli membaca tulisan itu. Karena Firli tidk dipamiti langsung oleh ayah. Firli bersedih kembali, Firli berkata dalam hati “Firli memang benar-benar sudah sendirian, tak ada sahabat dan keluarga di sisi Firli”. Serta terucap dalam bibirnya “ya Allah kuatkanlah hamba-Mu dalam menghadapi cobaan ini”. Itulah seru anak yang rela tinggalkan kebahagiaan bersama keluaraga demi ilmu. Semoga menjadi amal ibadah yang tak terhingga.

Selasa, 26 Mei 2009

Manfaat Kayu Manis

Hari Rabu, 27 Mei 2009 saya diberi tugas oleh guru mata pelajaran KKPI, tugas tersebut adalah untuk mencari tulisan/artikel seputar manfaat tanaman tertentu bagi kesehatan. Kayu Manis Cegah Aterosklerosis dan Kanker inilah judul artikel yang saya angkat untuk melengkapi tugas tersebut. Saya mengangkat artikel tersebut karena Kayu manis adalah nama pohon yang dijadikan nama bagus saya pada saat MOS di SMK Kehutanan Kadipaten, sungguh akan selalu saya kenang. Semoga bermanfaat.

Kayu Manis Cegah Aterosklerosis dan Kanker

KAYU manis atau Cinnamomun burmanni selama ini banyak dimanfaatkan ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur dan bahan pembuatan jamu. Aromanya yang harum menyengat, serta rasanya manis sangat cocok sekali buat campuran kue dan cake. Mungkin beberapa di antara kita tak sadar, di balik kenikmatan cake dan kue tadi tersimpan khasiat luar biasa yang tak disangka-sangka.

Kayu berkulit kasar itu ernyata tersusun dari senyawa sinamaldehid. Sinamaldehid merupakan turunan dari senyawa fenol. Di dunia kedokteran, senyawa sinamaldehid diketahui memiliki sifat anti-agregasi platelet dan sebagai vasodilator secara in vitro. Platelet adalah kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Agregasi (pengumpulan) platelet menyebabkan terjadinya asterosklerosis atau lemak mengeras di pembuluh arteri pada makhluk hidup.

Demikian diungkapkan Fauzan Azima, Mahasiswa S-3 Program Studi Ilmu Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) saat sidang terbuka disertasi Aktivitas Antioksidan Dan Anti-Agregasi Platelet Ekstrak Cassia Vera (Cinnamomum burmanni), Serta Potensinya Dalam Pencegahan Aterosklerosis pada Kelinci, di Kampus IPB Darmaga, Bogor, Kamis (16/9). Aterosklerosis dipicu kadar kolesterol yang tinggi atau hiperkolesterolemia dalam darah.
Di samping itu, lanjutnya, proses modifikasi LDL (low density lipid) atau lebih dikenal dengan sebutan lemak jahat, juga merupakan faktor penting yang memacu aterosklerosis. Karena LDL termodifikasi atau teroksidasi tidak dapat dikenali makrofag melalui reseptor normalnya, sehingga LDL akan ditangkap dengan reseptor scavenger. Pada akhirnya makrofag akan berubah menjadi sel busa dan secara bertahap akan menjadi aterosklerosis.

Menurutnya, bila aterosklerosis menyumbat pembuluh darah lebih dari 70%, maka kondisinya sudah mengkhawatirkan. Keadaan terparah adalah orang tersebut mengalami infark jantung atau stroke. Aterosklerosis ini identik dengan penyakit usia senja yang berusia 40 tahun ke atas. Akan tetapi penemuan terbaru mengatakan, aterosklerosis juga bisa diderita anak remaja mulai usia 12 tahun. Hal ini karena pola makan yang kurang baik seperti makanan berkadar lemak dan gula tinggi.
Dengan mengonsumsi ektrak kayu manis, aterosklerosis ini dapat dicegah. Ekstrak kayu manis diperoleh Fauzan melalui uji coba dengan menggunakan dua pelarut yaitu air dan etanol. Pelarut dengan etanol menghasilkan ekstrak kayu manis yang mengandung total fenol 62,25%. Kadar ini lebih tinggi dari ektrak mengunakan air yaitu sebesar 9,3%. Senyawa lain yang ditemukan adalah flanonoid, tanin, triterpenoid, dan saponin.

Keampuhan kayu manis dalam menurunkan total kolesterol tubuh telah dicobakan Fauzan pada kelinci. Terbukti, kelinci yang diberi pakan mengandung ekstrak kayu manis, total kolesterolnya turun dari 44,3 mg/dl menjadi 139,1 mg/dl, LDL-C dari 286,5 mg/dl menjadi 95,8 mg/dl, dan kadar trigliserida dari 122,2 mg/dl menjadi 61,2 mg/dl. Yang mengejutkan lagi ekstrak kayu manis itu mampu meningkatkan High Density Lipid (HDL-C) dari 32,4 mg/dl menjadi 50,0 mg/dl, dan menekan terjadinya lemak pada hati kelinci yaitu dari 27,47 menjadi 3,59 rata-rata butir lemak per bidang pandang dalam perbesaran mikroskop 400 kali.

Pemberian ektrak yang masuk dalam rumpun cassia vera sebanyak 200 ppm/kg berat badan/hari ini lebih efektif dari pada pemberian 100 ppm/kg/bb/hari maupun obat aterosklerosis (Lipanthyl 300 mg/Fenolfibrate).

Pria kelahiran Bukittinggi 13 Oktober 1967 ini menyatakan, selain dapat mencegah aterosklerosis, kayu manis juga mengandung senyawa antioksidan yang efektif mencegah kanker. Sebenarnya, untuk melindungi dari oksidatif yang disebabkan radikal bebas, tubuh menyediakan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD), katalase, glutation peroksidase (GPx), senyawa antioksidan dan radical scavenger seperti glutation, ubiquinol dan asam urat. ”Hanya saja, kadang karena produksi radikal bebas melebihi normal, tubuh butuh asupan antioksidan dari makanan. Di sinilah kayu manis sangat dibutuhkan,” kata Fauzan.

Lebih lanjut staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang ini mengatakan, kekuatan antioksidan kayu manis yang diekstrak etanol lebih besar dibanding BHT (antioksidan sintetis) dan tokoferol pada konsentrasi sama.
Bagi yang ingin mengonsumsi kayu manis, bentuk ekstrak tentu sangat tidak nyaman. Fauzan menyarankan untuk mengolahnya dalam campuran minuman fungsional layaknya minuman Cinna-Ale buatan dosen IPB atau dalam makanan seperti aneka bakery, cake, kue, bumbu masakan atau sumber flavor, es krim, kembang gula, makanan ringan, dan extrude.

Penelitian yang dilakukan Fauzan sejak bulan Juni 2002 hingga Februari 2004 ini di bawah bimbingan Prof.Dr.Ir Deddy Muchtadi,M.S., Dr.Ir.Fransiska Rungkat Zakaria, M.Sc., dan Drh.Bambang Pontjo Priosoeryanto,M.S, Ph.D. Sedangkan lokasinya dikerjakan di berbagai laboratorium IPB, Universitas Andalas Padang, dan Universitas Indonesia.(ris/Humas-IPB)

Fauzan Azima, Doktor Ilmu Pangan IPB.
Sumber : Pikiran Rakyat Cyber Media

Selasa, 10 Februari 2009

tentang hidupku

Sekilas Arti Namaku

Nama Taat Firmansyah diberikan oleh orang tuaku. Beberapa orang berpendapat bahwa nama adalah sebuah harapan. Mungkin itu yang menjadi motivasi orang tuaku untuk memberiku nama Taat Firmansyah. Taat Firmansyah memiliki arti Taat pada perkataan-perkataan yang benar di firmankan oleh Allah SWT. Sebuah harapan yang mulia dan aku akan berusaha untuk mewujudkan harapan tersebut.

Tempat Lahirku

Taat Firmansyah lahir di Purbalingga, 23 Mei 1993. Tepatnya di desa Nangkod RT 01/lll. Sebuah desa kecil di pinggiran kota Purbalingga. Mendekati Kab. Banjarnegara. Di sanalah saya bsrnafas dan menjalani kehidupan yang tiada henti.

Selasa, 27 Januari 2009

TENTANG HIDUPKU

Kisah dua insan muda-mudi yang saling mencintai. Sampai pada akhirnya mereka sepakat untuk mengucap ikrar cintanya di sebuah kursi pelaminan. Waktu berjalan tak terasa, satu tahunpun berlalu. Allah menitipkan buah hati pertamanya bayi laki-laki yang suci. Tanpa dosa tanpa daya, tanpa ilmu tanpa malu, itulah bayi mungil titipan Allah untuk dirawat dan dididik dengan baik. Akan dibawa kemana dan akan dibentuk seperti apa anak itu sebuah tugas yang sangat berat. Demi cinta sejati muda-mudi tersebut mampu menjalankannya. Lalu siapakah muda-mudi tersebut?.

Tentang Orang Tuaku

Ayahku bernama Adman Husen, lahir Purbalingga 03 Maret 1966. Ayah yang baik , ayah yang berwibawa dan selalu membawaku pada hal yang mendidik. Memberi dorongan padaku dan memberi berbagai pengalaman padaku. Ya ayah yang tidak mudah menyerah, ia menjalani hidup dengan pengalaman. suatu saat ketika aku ungkapkan rasa rinduku padanya, keluar lah kata-kata penyemangat hidupku. kata itu " Tiada perjuangan tanpa pengorbanan, kejarlah bintang agar kau dapat genggam dunia ". Kata-kata yang amat tinggi, dan secara nalar tidak mungkin, tapi mengandung sebuah arti perintah. " Ayah kan kucoba gapai apa yang ayah impikan terhadapku". Ayah bekerja menjadi PNS di Dinas Pertanian dan Kehutanan kabupaten Purbalingga. Selain bekerja menjadi PNS ayah menambah penghasilan dengan berladang setiap sore. Rasa lelah dan letih tak dihiraukannya. Demi mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah Aat ucap terimakasih, atas segala perjuangan ayah. Maafkan Aat apabila Aat belum dapat mewujudkan apa yang ayah impikan. Aat kan selalu berjuang demi ayah, ibu dan kita bersama. "Aat sayang ayah".

Ibuku bernama Nangimah, lahir Purbalingga 20 Agustus 1974. Ibu yang baik. Ibu yang selalu mendidikku supaya aku menjadi anak yang rajin. Ibu ingin aku menjadi orang yang serba bisa. Ibu selalu menyuruhku agar aku membantunya. Menyapu, memasak, mencuci aku sering lakukan. Rasa malas sering berada di benakku, tapi kubuang malas itu demi abdiku pada sang ibu. Dengan perintah itulah aku belajar, aku bisa, aku tau dan hal luar biasa yang kudapat, aku bisa merasakan betapa beratnya tugas ibu. Terimakasih ibu. "Aat sayang ibu".


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Urban Designs