Selasa, 27 Januari 2009

TENTANG HIDUPKU

Kisah dua insan muda-mudi yang saling mencintai. Sampai pada akhirnya mereka sepakat untuk mengucap ikrar cintanya di sebuah kursi pelaminan. Waktu berjalan tak terasa, satu tahunpun berlalu. Allah menitipkan buah hati pertamanya bayi laki-laki yang suci. Tanpa dosa tanpa daya, tanpa ilmu tanpa malu, itulah bayi mungil titipan Allah untuk dirawat dan dididik dengan baik. Akan dibawa kemana dan akan dibentuk seperti apa anak itu sebuah tugas yang sangat berat. Demi cinta sejati muda-mudi tersebut mampu menjalankannya. Lalu siapakah muda-mudi tersebut?.

Tentang Orang Tuaku

Ayahku bernama Adman Husen, lahir Purbalingga 03 Maret 1966. Ayah yang baik , ayah yang berwibawa dan selalu membawaku pada hal yang mendidik. Memberi dorongan padaku dan memberi berbagai pengalaman padaku. Ya ayah yang tidak mudah menyerah, ia menjalani hidup dengan pengalaman. suatu saat ketika aku ungkapkan rasa rinduku padanya, keluar lah kata-kata penyemangat hidupku. kata itu " Tiada perjuangan tanpa pengorbanan, kejarlah bintang agar kau dapat genggam dunia ". Kata-kata yang amat tinggi, dan secara nalar tidak mungkin, tapi mengandung sebuah arti perintah. " Ayah kan kucoba gapai apa yang ayah impikan terhadapku". Ayah bekerja menjadi PNS di Dinas Pertanian dan Kehutanan kabupaten Purbalingga. Selain bekerja menjadi PNS ayah menambah penghasilan dengan berladang setiap sore. Rasa lelah dan letih tak dihiraukannya. Demi mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah Aat ucap terimakasih, atas segala perjuangan ayah. Maafkan Aat apabila Aat belum dapat mewujudkan apa yang ayah impikan. Aat kan selalu berjuang demi ayah, ibu dan kita bersama. "Aat sayang ayah".

Ibuku bernama Nangimah, lahir Purbalingga 20 Agustus 1974. Ibu yang baik. Ibu yang selalu mendidikku supaya aku menjadi anak yang rajin. Ibu ingin aku menjadi orang yang serba bisa. Ibu selalu menyuruhku agar aku membantunya. Menyapu, memasak, mencuci aku sering lakukan. Rasa malas sering berada di benakku, tapi kubuang malas itu demi abdiku pada sang ibu. Dengan perintah itulah aku belajar, aku bisa, aku tau dan hal luar biasa yang kudapat, aku bisa merasakan betapa beratnya tugas ibu. Terimakasih ibu. "Aat sayang ibu".


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Urban Designs